JKI FLTF CHURCH MALANG
JKI FLTF CHURCH MALANG Five Loaves And Two Fishes
Jadwal Kebaktian
IBADAH Doa night Chapel Kamis pk 18.30
IBADAH Raya pagi Minggu pk 08.00 (SUNDAY CELEBRATION)
IBADAH Raya sore Minggu pk 17.00 (GIVE & MIRACLE WORSHIP)
IBADAH Gereja Anak Pagi pk 08.00
IBADAH Gereja Anak Sore pk 17.00
IBADAH Raya pagi Minggu pk 08.00 (SUNDAY CELEBRATION)
IBADAH Raya sore Minggu pk 17.00 (GIVE & MIRACLE WORSHIP)
IBADAH Gereja Anak Pagi pk 08.00
IBADAH Gereja Anak Sore pk 17.00
Sabtu, 21 Maret 2015
Jumat, 20 Maret 2015
Gereja di Hati Tuhan
Gereja di Hati Tuhan
Menjadi Gereja yang berkenan di hati Tuhan adalah Gereja yang dapat menyatakan kehidupan Yesus kepada dunia ini.
Gereja bukanlah sebuah aliran atau agamawi tetapi kehidupan yang
menyatakan kebenaran, kasih dan kuasa Allah yang menyelamatkan semua
orang yang percaya.
Gereja bukanlah sebuah wadah yang eksklusif dan terpisah dari
kehidupan tetapi Gereja turun dalam kehidupan dan bersama-sama dalam
kehidupan ini.
Gereja bukanlah tempat untuk memuliakan diri sendiri bahkan
mengambil keuntungan bagi dirinya sendiri sehingga membentuk sebuah
pemerintahan duniawi di dalam Gereja.
Gereja bukanlah tempat untuk menghakimi dan menyalahkan satu dengan
yang lain tetapi merupakan tempat bertumbuhnya kasih persaudaraan.
Gereja bukanlah tempat untuk menyanjung dan meninggikan “seorang” tetapi untuk meninggikan dan memuliakan Yesus.
Gereja adalah sebuah “Lumbung” yang siap menampung jiwa-jiwa dan
menjadi jawaban dalam segala permasalahan yang ada di dalam kehidupan
umat Tuhan.
Gereja harus dapat memberikan kehidupan bahkan kehidupan yang berkelimpahan.
Gereja adalah tempat untuk memuridkan, melatih dan mengutus.
Gereja bukanlah sebuah “bangunan” tetapi merupakan kehidupan orang yang percaya
di dalam Kristus.
1 Korintus 3:16 Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah
dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?3:17 Jika ada orang yang
membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait
Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.
Hari ini Tuhan mencari Gereja yang dapat menyatakan DiriNya bagi
kehidupan manusia dan membawa kabar baik kepada orang-orang yang
sengsara, letih lesu, terlantar dan tak bergembala. Membebaskan yang
tertawan, melepaskan yang terbelenggu dan memberitakan kabar sukacita.
Tuhan menghendaki GerejaNya seperti Maria yang mengambil bagian
yang terpenting yaitu melakukan kehendak Tuhan dan bukanlah seperti
sosok Marta yang sibuk dan merepotkan dirinya sendiri.
Gereja berani mengeluarkan dana yang besar untuk perayaan Natal
yang hanya sehari aja tetapi hanya sedikit mengeluarkan dana untuk
kebutuhan umat dan jiwa-jiwa.
Dana dihambur-hamburkan untuk hal-hal yang memuaskan kedagingan
pemimpin dan umat Tuhan sebagai bentuk kebanggaan diri atas nama
GerejaNya dan ingin memiliki pengaruh yang besar serta menjadi yang
terbesar di antara Gereja Tuhan.
Pernyataan Yohanes pembaptis “biarlah aku semakin kecil dan Yesus
yang semakin besar” sudah hilang dari GerejaNya, yang ada adalah biarlah
aku (pemimpin dan nama Gereja) yang terbesar.
Perlombaan untuk menjadi terkenal dan berpengaruh tanpa sadar sudah
menjadi bagian dari sebuah pertumbuhan Gereja Tuhan di akhir zaman dan
hal ini berdampak kepada generasi penerus Gereja ke depan.
Anak-anak muda yang telah melihat kodisi Gereja saat ini, mereka
mulai berlomba-lomba juga untuk bersaing dalam kemajuan di atas “mimbar”
Gereja dan bukan di dalam kehidupan nyata untuk menjadi saksi dan
menjangkau jiwa-jiwa.
Mimbar Gereja sudah menjadi tempat untuk berakting dan mencari
inspirasi – inspirasi yang membuat umat Tuhan “matanya” hanya tertuju ke
dalam Gereja dan bukan di luar Gereja.
Perlombaan tentang kotbah mana yang terbagus dan pengkotbah yang
terlaris sudah menjadi daya tarik tersendiri bagi umat Tuhan dan bukan
Yesus yang menjadi daya tarik.
Munculnya artis-artis rohani semakin banyak di dalam Gereja Tuhan dan menjadi daya tarik yang hebat untuk umat Tuhan.
Pola ini telah menjadi model dari generasi penerus Gereja saat ini,
sehingga ketika seorang menjadi Kristen maka hal pertama yang mereka
tunjukkan kepada jiwa baru adalah “mimbar” Gereja dan bukanlah “orang
banyak” yang belum diselamatkan.
Bahasa “kemajuan” di dalam Gereja sudah menjadi hal yang umum dan
dibenarkan sehingga di Gereja ada pelayanan biasa dan luar biasa.
Orang-orang yang “aktif” dalam kegiatan Gereja dianggap sebagai
orang-orang yang “rohani” dan “layak”. Tetapi bagi orang-orang yang
tidak “aktif” maka mereka adalah orang yang kurang “rohani” atau kurang
“layak”.
Penilaian inilah yang disebut dengan sistim pemerintahan Hirarki di dalam Gereja.
Padahal semua pelayanan apapun di dalam Gereja adalah sama dan
tidak ada yang terbaik atau terpenting tetapi semuanya baik dan penting
bagi kesatuan tubuh Kristus.
Kemajuan itu sesungguhnya ada di luar Gereja dalam bentuk perubahan
sikap hidup dari manusia daging menuju manusia roh dan dari kanak-kanak
menjadi dewasa rohani.
Saat ini sudah waktunya Gereja untuk melihat keluar (orang banyak)
dan memiliki belas kasihan kepada jiwa-jiwa yang belum diselamatkan.
Bahasa Gereja setiap minggu adalah pergi dan jangkau jiwa-jiwa
tetapi pada kenyataannya Gereja justru menghalangi umat Tuhan untuk
pergi dan menjangkau jiwa-jiwa dengan mengadakan berbagai kegiatan
Gereja mulai senin sampai sabtu.
Banyaknya kegiatan ke dalam Gereja dan segala program yang ada
hanyalah menyibukkan jemaat Tuhan dan berorientasi ke dalam Gereja serta
membangun “kebanggaan” nama Gereja atau pemimpin.
Hal ini membuat Iblis bersorak-sorai dan semakin banyaknya
perpecahan diantara Gereja yang menyangka bahwa umat yang digembalakan
adalah umatnya sendiri atau dalam kekuasaan para pemimpin sehingga
munculnya isu “curi domba” dan berbagai macam perselisihan. Ini semua
dikarenakan Gereja sudah mulai kehilangan isi hati Tuhan.
Kaki dian Tuhan sudah diambil dari GerejaNya sebagaimana dalam surat Wahyu 2: 1-7
di mana Tuhan menegur Gereja di Efesus yang telah meninggalkan kasihnya yang semula.
Gereja sudah mulai berputar-putar hanya hal-hal yang menyenangkan
dan memuaskan dirinya sendiri tanpa memperdulikan isi hati Tuhan yaitu
jiwa-jiwa yang terhinlang.
Ibadah yang bersifat rutinitas dan agamawi diselenggarakan dan
bukan lagi ibadah yang didasari oleh kasih yang mula-mula dan kasih
persaudaraan.
Hal ini terbukti dari banyaknya pelayan Tuhan yang hari ini
mengalami kejenuhan dan tidak mengerti lagi apa yang harus diperbuatnya.
Pemerintahan “Hirarki” di dalam Gereja yang semakin hari semakin
kuat sehingga menyebabkan terjadinya kesenjangan di dalam Gereja Tuhan
antara Pendeta dan jemaat.
Pemimpin menjadi sosok yang tak tersentuh (untouchable) dan menjadi nomor satu
di dalam Gereja.
Hal ini membuat terbentuknya “ring 1 atau ring 2” di dalam Gereja.
Ring 1 adalah orang-orang yang paling dekat dengan pemimpin dan ring 2 adalah orang-orang yang dibawah ring 1 dan seterusnya.
Sistim birokrasi yang seperti pemerintahan dunia mulai menjadi
bagian dari Gereja Tuhan sehingga organisasi Gereja menjadi lebih
penting dari “organisme” Gereja yang merupakan tubuh Kristus di mana
seharusnya Kristus yang menjadi kepala dan bukanlah para pemimpin yang
menyalah gunakan kepercayaan yang Tuhan berikan.
Bahasa “memerintah” sudah biasa dilakukan di dalam Gereja yang menjadi satu bentuk penundukan diri dan ketaatan kepada pemimpin.Dan
hal ini menyebabkan umat Tuhan sudah tidak dapat lagi melihat sebuah
kebenaran di dalam Gereja sehingga ketika pemimpin melakukan hal yang
tidak benar maka umat seakan “tutup mata” dan berkata “kami ke Gereja
tidak melihat manusia tetapi hanya melihat Tuhan saja” padahal tahu
bahwa pemimpinnya tidak benar.
Kodisi Gereja yang seperti ini mengakibatkan Gereja hanyalah menjadi sebuah “restoran”
di mana umat hanya datang dan mendapatkan makanan rohani dan pulang
tanpa merasakan sebuah bagian dari tubuh Kristus yang ada di dalam
Gereja.
Hal inilah yang menyebabkan mengapa mujizat sudah jarang terjadi di Gereja.
Padahal Firman Tuhan berkata dua tiga orang berkumpul di dalam namaKu Aku hadir di tengah mereka.
Kehadiran Yesus pada zaman dahulu selalu mendatangkan mujizat dan kuasa Allah.
Dimana Yesus ada di situ selalu terjadi mujizat.
Seharusnya hari inipun terjadi seperti zaman murid-murid Tuhan dan Tuhan Yesus tetap sama dulu sekarang dan selama-lamanya.
Dibutuhkan Gereja yang mengedepankan “Kasih Persaudaraan” yang kuat
sehingga terwujud kerukunan di dalam Gereja Tuhan dan mujizatNya akan
dinyatakan.
Mazmur 133:1 Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!
133:2 Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.
133:3 Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion.Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.
Ketika ada kerukunan disitulah Allah akan memerintahkan KuasaNya bekerja.
Marilah saat ini kita merubah cara pandang kita tentang Gereja Tuhan.
Gereja Tuhan adalah sebuah kesatuan tubuh Kristus yang mewujudkan
kasih persaudaraan satu dengan yang lain dan yang terdiri dari anak-anak
Tuhan yang berkumpul bersama yang meninggikan Yesus sebagai pemimpin
tertinggi dari Gereja Tuhan.
Di dalam Gereja Tuhan semua anggota adalah sama di hadapan Tuhan satu dengan yang lainnya.
Yang membedakan adalah jabatan serta tugas dan tanggungjawab yang
berbeda satu dengan yang lainnya yang mana dikerjakan oleh Roh yang satu
yaitu Roh Yesus Kristus untuk kepentingan bersama.
Ketika para Imam mengangkut Tabut Allah maka yang memikul tabut
adalah para Imam dan yang dipikul adalah Tabut Allah (Yesus) dan bukan
yang dipikul adalah Imam.
Demikian juga hari ini di zaman perjanjian yang baru ini saat kita
beribadah bersama-sama maka kita semua yang adalah imamat rajani memikul
tabuh Allah yaitu Yesus Kristus Tuhan.
Dan yang kita pikul bukanlah “pemimpin umat atau gembala”.
Yesus berkata “jika diantara kamu ada yang ingin menjadi pemimpin maka dia harus menjadi pelayanmu”.
Siapakah di sini yang dimaksud Tuhan seorang pemimpin ?
Sesungguhnya di dalam Gereja Tuhan yang memimpin adalah Yesus
Kristus dan kita semua mulai dari gembala sampai jemaat Tuhan disebut
pelayan Tuhan.
Marilah kita bersama-sama bertobat dari cara-cara yang selama ini
kita lakukan yang ternyata tanpa sadar kita sesungguhnya adalah Gereja
yang tidak memperkenankan hati Tuhan.
Marilah kita sama-sama saling membasuh kaki seorang dengan yang
lain sebagai wujud kasih persaudaraan dan janganlah memakai kepercayaan
yang Tuhan berikan sebagai kesempatan untuk kita mengambil keuntungan
dan kemuliaaan diri sendiri.
Gereja Tuhan harus menjauhkan diri dari kesombongan dan kepentingan diri sendiri.
Marilah kita merendahkan diri di bawah tangan Tuhan yang kuat
sehingga orang tidak melihat kita lagi tetapi melihat Yesus sebagai
pemimpin Gereja.
Matius 24:1 Sesudah itu Yesus keluar dari Bait Allah, lalu pergi.Maka datanglah murid-murid-Nya dan menunjuk kepada bangunan-bangunan Bait Allah.
24:2 Ia berkata kepada mereka: “Kamu melihat semuanya itu? Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya tidak satu batu pun di sini akan
dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan.”
24:3 Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah
murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia.
Kata mereka: “Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan
apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?”
24:4 Jawab Yesus kepada mereka: “Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!
24:5 Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.
Marilah saat ini kita harus dapat menunjukkan kepada dunia bahwa
Gereja bukanlah gedung atau agamawi tetapi kehidupan Yesus yang
dinyatakan melalui orang percaya.
Gereja bukanlah diam di tempat tetapi Gereja ada di tengah-tengah dunia dan berama-sama di dalam kehidupan ini.
Akan tiba saatnya bahwa orang tidak lagi melihat Gereja adalah
sebuah gedung (bangunan) tetapi batu-batu yang hidup (orang percaya)
yang dipenuhi Roh kudus.
Dan saat itulah Yesus akan menyatakan diriNya dan menjemput
GerejaNya di awan-awan dan banyak orang yang akan melihat Dia dalam
kemuliaanNya.
Wahyu 22:12 “Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya.
22:13 Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir.”
22:20 Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: “Ya, Aku datang segera!” Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
22:21 Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.
Langganan:
Postingan (Atom)