Jadwal Kebaktian

IBADAH Doa night Chapel Kamis pk 18.30
IBADAH Raya pagi Minggu pk 08.00 (SUNDAY CELEBRATION)
IBADAH Raya sore Minggu pk 17.00 (GIVE & MIRACLE WORSHIP)
IBADAH Gereja Anak Pagi pk 08.00
IBADAH Gereja Anak Sore pk 17.00

Jumat, 20 Maret 2015

Gereja di Hati Tuhan







Gereja di Hati Tuhan


Menjadi Gereja yang berkenan di hati Tuhan adalah Gereja yang dapat menyatakan kehidupan Yesus kepada dunia ini.

Gereja bukanlah sebuah aliran atau agamawi tetapi kehidupan yang menyatakan kebenaran, kasih dan kuasa Allah yang menyelamatkan semua orang yang percaya.

Gereja bukanlah sebuah wadah yang eksklusif dan terpisah dari kehidupan tetapi Gereja turun dalam kehidupan dan bersama-sama dalam kehidupan ini.

Gereja bukanlah tempat untuk memuliakan diri sendiri bahkan mengambil keuntungan bagi dirinya sendiri sehingga membentuk sebuah pemerintahan duniawi di dalam Gereja.

Gereja bukanlah tempat untuk menghakimi dan menyalahkan satu dengan yang lain tetapi merupakan tempat bertumbuhnya kasih persaudaraan.

Gereja bukanlah tempat untuk menyanjung dan meninggikan “seorang” tetapi untuk meninggikan dan memuliakan Yesus.

Gereja adalah sebuah “Lumbung” yang siap menampung jiwa-jiwa dan menjadi jawaban dalam segala permasalahan yang ada di dalam kehidupan umat Tuhan.

Gereja harus dapat memberikan kehidupan bahkan kehidupan yang berkelimpahan.

Gereja adalah tempat untuk memuridkan, melatih dan mengutus.

Gereja bukanlah sebuah “bangunan” tetapi merupakan kehidupan orang yang percaya

di dalam Kristus.

1 Korintus 3:16 Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?3:17 Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.

Hari ini Tuhan mencari Gereja yang dapat menyatakan DiriNya bagi kehidupan manusia dan membawa kabar baik kepada orang-orang yang sengsara, letih lesu, terlantar dan tak bergembala. Membebaskan yang tertawan, melepaskan yang terbelenggu dan memberitakan kabar sukacita.

Tuhan menghendaki GerejaNya seperti Maria yang mengambil bagian yang terpenting yaitu melakukan kehendak Tuhan dan bukanlah seperti sosok Marta yang sibuk dan merepotkan dirinya sendiri.

Gereja berani mengeluarkan dana yang besar untuk perayaan Natal yang hanya sehari aja tetapi hanya sedikit mengeluarkan dana untuk kebutuhan umat dan jiwa-jiwa.

Dana dihambur-hamburkan untuk hal-hal yang memuaskan kedagingan pemimpin dan umat Tuhan sebagai bentuk kebanggaan diri atas nama GerejaNya dan ingin memiliki pengaruh yang besar serta menjadi yang terbesar di antara Gereja Tuhan.

Pernyataan Yohanes pembaptis “biarlah aku semakin kecil dan Yesus yang semakin besar” sudah hilang dari GerejaNya, yang ada adalah biarlah aku (pemimpin dan nama Gereja) yang terbesar.

Perlombaan untuk menjadi terkenal dan berpengaruh tanpa sadar sudah menjadi bagian dari sebuah pertumbuhan Gereja Tuhan di akhir zaman dan hal ini berdampak kepada generasi penerus Gereja ke depan.

Anak-anak muda yang telah melihat kodisi Gereja saat ini, mereka mulai berlomba-lomba juga untuk bersaing dalam kemajuan di atas “mimbar” Gereja dan bukan di dalam kehidupan nyata untuk menjadi saksi dan menjangkau jiwa-jiwa.

Mimbar Gereja sudah menjadi tempat untuk berakting dan mencari inspirasi – inspirasi yang membuat umat Tuhan “matanya” hanya tertuju ke dalam Gereja dan bukan di luar Gereja.

Perlombaan tentang kotbah mana yang terbagus dan pengkotbah yang terlaris sudah menjadi daya tarik tersendiri bagi umat Tuhan dan bukan Yesus yang menjadi daya tarik.

Munculnya artis-artis rohani semakin banyak di dalam Gereja Tuhan dan menjadi daya tarik yang hebat untuk umat Tuhan.

Pola ini telah menjadi model dari generasi penerus Gereja saat ini, sehingga ketika seorang menjadi Kristen maka hal pertama yang mereka tunjukkan kepada jiwa baru adalah “mimbar” Gereja dan bukanlah “orang banyak” yang belum diselamatkan.

Bahasa “kemajuan” di dalam Gereja sudah menjadi hal yang umum dan dibenarkan sehingga di Gereja ada pelayanan biasa dan luar biasa.

Orang-orang yang “aktif” dalam kegiatan Gereja dianggap sebagai orang-orang yang “rohani” dan “layak”. Tetapi bagi orang-orang yang tidak “aktif” maka mereka adalah orang yang kurang “rohani” atau kurang “layak”.

Penilaian inilah yang disebut dengan sistim pemerintahan Hirarki di dalam Gereja.

Padahal semua pelayanan apapun di dalam Gereja adalah sama dan tidak ada yang terbaik atau terpenting tetapi semuanya baik dan penting bagi kesatuan tubuh Kristus.

Kemajuan itu sesungguhnya ada di luar Gereja dalam bentuk perubahan sikap hidup dari manusia daging menuju manusia roh dan dari kanak-kanak menjadi dewasa rohani.

Saat ini sudah waktunya Gereja untuk melihat keluar (orang banyak) dan memiliki belas kasihan kepada jiwa-jiwa yang belum diselamatkan.

Bahasa Gereja setiap minggu adalah pergi dan jangkau jiwa-jiwa tetapi pada kenyataannya Gereja justru menghalangi umat Tuhan untuk pergi dan menjangkau jiwa-jiwa dengan mengadakan berbagai kegiatan Gereja mulai senin sampai sabtu.

Banyaknya kegiatan ke dalam Gereja dan segala program yang ada hanyalah menyibukkan jemaat Tuhan dan berorientasi ke dalam Gereja serta membangun “kebanggaan” nama Gereja atau pemimpin.

Hal ini membuat Iblis bersorak-sorai dan semakin banyaknya perpecahan diantara Gereja yang menyangka bahwa umat yang digembalakan adalah umatnya sendiri atau dalam kekuasaan para pemimpin sehingga munculnya isu “curi domba” dan berbagai macam perselisihan. Ini semua dikarenakan Gereja sudah mulai kehilangan isi hati Tuhan.

Kaki dian Tuhan sudah diambil dari GerejaNya sebagaimana dalam surat Wahyu 2: 1-7

di mana Tuhan menegur Gereja di Efesus yang telah meninggalkan kasihnya yang semula.

Gereja sudah mulai berputar-putar hanya hal-hal yang menyenangkan dan memuaskan dirinya sendiri tanpa memperdulikan isi hati Tuhan yaitu jiwa-jiwa yang terhinlang.

Ibadah yang bersifat rutinitas dan agamawi diselenggarakan dan bukan lagi ibadah yang didasari oleh kasih yang mula-mula dan kasih persaudaraan.

Hal ini terbukti dari banyaknya pelayan Tuhan yang hari ini mengalami kejenuhan dan tidak mengerti lagi apa yang harus diperbuatnya.

Pemerintahan “Hirarki” di dalam Gereja yang semakin hari semakin kuat sehingga menyebabkan terjadinya kesenjangan di dalam Gereja Tuhan antara Pendeta dan jemaat.

Pemimpin menjadi sosok yang tak tersentuh (untouchable) dan menjadi nomor satu

di dalam Gereja.

Hal ini membuat terbentuknya “ring 1 atau ring 2” di dalam Gereja.

Ring 1 adalah orang-orang yang paling dekat dengan pemimpin dan ring 2 adalah orang-orang yang dibawah ring 1 dan seterusnya.

Sistim birokrasi yang seperti pemerintahan dunia mulai menjadi bagian dari Gereja Tuhan sehingga organisasi Gereja menjadi lebih penting dari “organisme” Gereja yang merupakan tubuh Kristus di mana seharusnya Kristus yang menjadi kepala dan bukanlah para pemimpin yang menyalah gunakan kepercayaan yang Tuhan berikan.

Bahasa “memerintah” sudah biasa dilakukan di dalam Gereja yang menjadi satu bentuk penundukan diri dan ketaatan kepada pemimpin.Dan hal ini menyebabkan umat Tuhan sudah tidak dapat lagi melihat  sebuah kebenaran di dalam Gereja sehingga ketika pemimpin melakukan hal yang tidak benar maka umat seakan “tutup mata” dan berkata “kami ke Gereja tidak melihat manusia tetapi hanya melihat Tuhan saja” padahal tahu bahwa pemimpinnya tidak benar.

Kodisi Gereja yang seperti ini mengakibatkan Gereja hanyalah menjadi sebuah “restoran”

di mana umat hanya datang dan mendapatkan makanan rohani dan pulang tanpa merasakan sebuah bagian dari tubuh Kristus yang ada di dalam Gereja.

Hal inilah yang menyebabkan mengapa mujizat sudah jarang terjadi di Gereja.

Padahal Firman Tuhan berkata dua tiga orang berkumpul di dalam namaKu Aku hadir di tengah mereka.

Kehadiran Yesus pada zaman dahulu selalu mendatangkan mujizat dan kuasa Allah.

Dimana Yesus ada di situ selalu terjadi mujizat.

Seharusnya hari inipun terjadi seperti zaman murid-murid Tuhan dan Tuhan Yesus tetap sama dulu sekarang dan selama-lamanya.

Dibutuhkan Gereja yang mengedepankan “Kasih Persaudaraan” yang kuat sehingga terwujud kerukunan di dalam Gereja Tuhan dan mujizatNya akan dinyatakan.

Mazmur 133:1 Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!

133:2 Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.

133:3 Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion.Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.

Ketika ada kerukunan disitulah Allah akan memerintahkan KuasaNya bekerja.

Marilah saat ini kita merubah cara pandang kita tentang Gereja Tuhan.

Gereja Tuhan adalah sebuah kesatuan tubuh Kristus yang mewujudkan kasih persaudaraan satu dengan yang lain dan yang terdiri dari anak-anak Tuhan yang berkumpul bersama yang meninggikan Yesus sebagai pemimpin tertinggi dari Gereja Tuhan.

Di dalam Gereja Tuhan semua anggota adalah sama di hadapan Tuhan satu dengan yang lainnya.

Yang membedakan adalah jabatan serta tugas dan tanggungjawab yang berbeda satu dengan yang lainnya yang mana dikerjakan oleh Roh yang satu yaitu Roh Yesus Kristus untuk kepentingan bersama.

Ketika para Imam mengangkut Tabut Allah maka yang memikul tabut adalah para Imam dan yang dipikul adalah Tabut Allah (Yesus) dan bukan yang dipikul adalah Imam.

Demikian juga hari ini di zaman perjanjian yang baru ini saat kita beribadah bersama-sama maka kita semua yang adalah imamat rajani memikul tabuh Allah yaitu Yesus Kristus Tuhan.

Dan yang kita pikul bukanlah “pemimpin umat atau gembala”.

Yesus berkata “jika diantara kamu ada yang ingin menjadi pemimpin maka dia harus menjadi pelayanmu”.

Siapakah di sini yang dimaksud Tuhan seorang pemimpin ?

Sesungguhnya di dalam Gereja Tuhan yang memimpin adalah Yesus Kristus dan kita semua mulai dari gembala sampai jemaat Tuhan disebut pelayan Tuhan.

Marilah kita bersama-sama bertobat dari cara-cara yang selama ini kita lakukan yang ternyata tanpa sadar kita sesungguhnya adalah Gereja yang tidak memperkenankan hati Tuhan.

Marilah kita sama-sama saling membasuh kaki seorang dengan yang lain sebagai wujud kasih persaudaraan dan janganlah memakai kepercayaan yang Tuhan berikan sebagai kesempatan untuk kita mengambil keuntungan dan kemuliaaan diri sendiri.

Gereja Tuhan harus menjauhkan diri dari kesombongan dan kepentingan diri sendiri.

Marilah kita merendahkan diri di bawah tangan Tuhan yang kuat sehingga orang tidak melihat kita lagi tetapi melihat Yesus sebagai pemimpin Gereja.

Matius 24:1 Sesudah itu Yesus keluar dari Bait Allah, lalu pergi.Maka datanglah murid-murid-Nya dan menunjuk kepada bangunan-bangunan Bait Allah.

24:2 Ia berkata kepada mereka: “Kamu melihat semuanya itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak satu batu pun di sini akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan.”

24:3 Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: “Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?”

24:4 Jawab Yesus kepada mereka: “Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!

24:5 Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.

Marilah saat ini kita harus dapat menunjukkan kepada dunia bahwa Gereja bukanlah gedung atau agamawi tetapi kehidupan Yesus yang dinyatakan melalui orang percaya.

Gereja bukanlah diam di tempat tetapi Gereja ada di tengah-tengah dunia dan berama-sama di dalam kehidupan ini.

Akan tiba saatnya bahwa orang tidak lagi melihat Gereja adalah sebuah gedung (bangunan) tetapi batu-batu yang hidup (orang percaya) yang dipenuhi Roh kudus.

Dan saat itulah Yesus akan menyatakan diriNya dan menjemput GerejaNya di awan-awan dan banyak orang yang akan melihat Dia dalam kemuliaanNya.

Wahyu 22:12 “Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya.

22:13 Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir.”

22:20 Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: “Ya, Aku datang segera!” Amin, datanglah, Tuhan Yesus!

22:21 Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.